Meningkatkan Kecerdasan Anak

Bagaimana Meningkatkan Kecerdasan Anak Sejak Dini

Pertanyaan yang selalu terbersit dalam benak orangtua adalah bagaimana caranya untuk meningkatkan kecerdasan anak sejak dini??? Semua orangtua ingin anaknya menjadi manusia yang unggul baik dari sisi kecerdasan intelektual, emosional maupun spiritual. Namun, terkadang orangtua lebih banyak menekankan kecerdasan merupakan hal-hal yang berkaitan dengan sesuatu yang berbau akademis.
Misalnya anaknya menjadi juara di kelas, pintar matematika, lancar dalam berbicara bahasa asing. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, namun terkadang hal itu membuat beban tersendiri baik bagi anak maupun bagi orangtua.
Banyak orang masih terbatas dengan konsep kecerdasan. Cerdas tidak hanya berkaitan dengan pintar dalam hal akademik saja. Salah satu tokoh pendidikan dan psikologi mengemukakan konsep multiple intelligence (kecerdasan majemuk). Ia mengemukakan bahwa kecerdasan meliputi beberapa bidang antara lain:
1. Kecerdasan Linguistik
• Komponen Inti: kepekaan pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata dan bahasa
• Berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis, berdiskusi, berargumentasi, berdebat, berbicara, memberitahu, menginformasikan, memberikan perintah, mengungkapkan dengan kata-kata, berbicara dengan bahasa asing, menafsirkan, menerjeahkan, mengajar, berceramah, berdiskusi, berdebat, mendengarkan (kata-kata), menyalin, mengoreksi, menyunting, mengolah kata, mengarsipkan, melaporkan.
• Pilihan pekerjaan: seorang penulis, wartawan, orator, ahli politik, penyiar radio, presenter, guru, pengacara.
• Tokoh yang cerdas bahasa: Agatha Christie, JK Rowling
2. Kecerdasan Logis-Matematis
• Komponen inti: kepekaan pada memahami pola-pola logis atau numeris, dan kemampuan mengolah alur pemikiran yang panjang.
• Berkaitan dengan kemampuan berhitung, menalar, berpikir logis, memecahkan masalah, merancang keuangan, menyusun anggaran, melakukan penelitian ekonomi, membuat hipotesis, membuat estimasi, membukukan, mengkalkulasi, menggunakan statistik, mengaudit, membuat teori, menganalisis, menngelompokkan, mengurutkan.
• Pilihan pekerjaan: menjadi ilmuwan, ahli matematika, ahli fisika, pengacara, psikiater, psikolog, akuntan, programmer.
• Tokoh yang cerdas logika-matematika: Albert Einstein
3. Kecerdasan Spasial
• Komponen inti: kepekaan merasakan dan membayangkan dunia gambar dan ruang secara akurat.
• Berkaitan dengan kemampuan menggambar, memotret, membuat patung, mendisain, melukis, memvisualisasikan, membuat presentasi visual, membayangkan, mengilustrasikan, mewarnai, membuat draft, membuat grafik, membuat peta, menghias, membuat film.
• Pilihan pekerjaan: menjadi seniman, arsitek, ahli strategi, pecatur, desainer, sutradara, fotografer, montir profesional.
• Tokoh cerdas gambar: Leonardo da Vinci
4. Kecerdasan Musikal
• Komponen inti: kepekaan dan kemampuan menciptakan dan mengapresiasikan irama, pola titi nada dan warna nada serta apresiasi bentuk-bentuk ekspresi emosi musikal.
• Berkaitan dengan kemampuan menciptakan lagu, membentuk irama, mendengarkan nada dari sumber bunyi atau alat-alat musik
• Pilihan pekerjaan: menjadi komposer, penyanyi, pencipta lagu, pemain musik
• Tokoh yang cerdas musik: Ludwig van Beethoven
5. Kecerdasan Kinestetik
• Komponen inti: kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengolah objek, respon dan refleks
• Berkaitan dengan kemampuan gerak motorik dan keseimbangan
• Pilihan pekerjaan: menjadi olahragawan, penari, pematung, aktor, dokter bedah
• Tokoh cerdas gerak: Maradona
6. Kecerdasan Interpersonal
• Komponen inti: kepekaan mencerna dan merespon secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain.
• Berkaitan dengan kemampuan bergaul dengan orang lain, memipin, kepekaan sosial yang tinggi, negosiasi, bekerja sama, mempunyai empati yang tinggi.
• Pilihan pekerjaan: menjadi konselor, politikus, pemimpin, motivator
• Tokoh cerdas bergaul: Winston Churchill
7. Kecerdasan Intrapersonal
• Berkaitan dengan kemampuan memutuskan, bekerja sendiri, mempromosikan diri, menetapkan tujuan, menyusun sasaran, berinisiatif, mengevaluasi, menaksiri/menilai, merencanakan, mengorganisasikan, melihat kesempatan, berinstrospeksi, memahami diri.
8. Kecerdasan Natural (Alam)
• Komponen inti: keahlian, membedakan anggota-anggota spesies, mengenali eksistensi spesies lain, dan memetakan hubungan antara beberapa spesies baik secara formal maupun nonformal
• Berkaitan dengan kemampuan meneliti gejala-gejala alam, mengklasifikasi, identifikasi
• Pilihan pekerjaan: penelti alam, ahli biologi, dokter hewan, aktivis peduli binatang dan lingkungan
• Tokoh yang cerdas alam: Louis Pasteur.
Dilihat dari teori Gardner bahwa kecerdasan itu terdiri dari berbagai jenis bidang, sehingga penting bagi orangtua untuk mengenali sejak dini apa sih kelebihan dan kekurangan putra-putri ibu. Tugas sebagai orangtua adalah memfasilitasi anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik sesuai dengan kelebihan yang dimilikinya.